Cabang

Ahad, 21 November 2010

Sekecil semut tapi gayanya segede gajah...1 Msia tidak begini


Padahal bukti untuk menangkap para aktivis islam seperti Ust Abu Bakar Ba’asyir, Ust Aman Abdurrahman, dan yang terakhir Joko Daryonno, dll belum ada dan bahkan tidak ada sama sekali. Dan yang aneh lagi, surat penangkapannya pun biasanya baru dibuat beberapa hari dan mungkin tidak dibuatkan sama sekali setelah yang bersangkutan “diculik”. Maka, jika Densus 88 tidak di ibaratkan dengan binatang (semut itu binatang kan?!?), lalu di ibaratkan dengan apa lagi!?!

Kemudian, sesaat setelah penangkapan, anggota Densus 88 mendatangi rumah Joko Daryono didaerah Gentan Sukoharjo. Apa yang mau dicari Densus 88? Sedangkan orangnya sudah ditangkap. Bahkan dengan gaya koboinya, dia menakut-nakuti semua orang yang ada disekitar rumah tersebut.

Akan tetapi, waktu hendak keluar dari rumah tersebut dengan membawa sebuah brangkas besi, kemudian dicegah Nyonya Eli (istri Joko Daryono) sambil berkata, “sudah pak, daripada kecewa, brankas itu tidak ada apa-apanya, itu punya Farouk anak saya".

Mendengar itu anggota Densus 88 tersebut menjawab "mana Farouk", bocah kecil itu diminta untuk membuka brankas tersebut yang menggunakan kunci berupa kode nomor. Anak kecil yang ketakutan tersebut kemudian maju dan membuka brankas besi itu, dan benar saja didalamnya hanya ada mainan anak-anak.

seterusnya disini (arrahmah.com)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

cetusan ranting 1 (terkini)