Siang yang panas
busurnya menyilau keras
mengitar cinta yang mengekor langkah
sepasang kaki mengatih zikrullah
hati diasak-asak sebuah hidayah
mengapung di ranah kaabah
saat matahari meninggi
peluh menitik ke kaki
silu air mata kering mengelar pipi.
Sekali ini wahai pemilik Kaabah,
izinkan kakiku melangkah
di tujuh pusingan tawaf
menakluk sebuah maaf
setelah telapak kasar tersesat
keras lumpur dan tebal debu maksiat
di tikungan jiwa yang berselirat.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan